Menjadi pembicara yang memukau saat berbicara di depan publik merupakan impian semua orang.
Seyogyanya
seorang pemasar atau marketer adalah mereka yang mampu berkomunikasi
dengan baik dalam menyampaikan pesan kepada para konsumen, sehingga para
konsumen tertarik dan melakukan pembelian terhadap penawarannya.
Sebelum
menjadi pembicara yang baik, kita harus mampu menjadi pendengar yang
baik terlebih dahulu. Dengan menjadi pendengar yang baik maka kita akan
lebih memahami lawan bicara sehingga kita dapat membuat lawan bicara
kita nyaman saat berkomunikasi dengan kita.
Seorang pendengar yang
baik tidak hanya ingin mengetahui seperti apa cerita yang akan dibagi
oleh lawan bicaranya, tapi juga menghargai keinginan seseorang untuk
didengar. Bener bukan?
Berikut ini beberapa tips menjadi pendengar yang baik :
Fokus pada lawan bicara
Sesibuk
apapun Anda, hentikan sementara sifat multitasking saat sedang
mendengarkan lawan bicara. Tunjukkan bahwa Anda fokus pada apa yang
sedang dibicarakan. Simpan dulu ponsel Anda, abaikan dulu bunyi ringtone
yang mengganggu pembicaraan (kecuali jika benar-benar urgent,
tentunya), dan pastikan Anda tidak melewatkan sedikit pun.
Hindari memotong pembicaraan
Memotong
dan menyela pembicaraan bukan hal yang baik untuk dilakukan, terutama
saat obrolan semakin serius. Selain tidak menunjukkan etiket yang baik,
memotong pembicaraan juga tidak menunjukkan hormat Anda pada lawan
bicara. Tahan dan bersabarlah sampai lawan bicara menyelesaikan
kalimatnya.
Tunjukkan reaksi
Tunjukkan
bahwa Anda mendengarkan ceritanya dengan menjaga kontak mata dan
melihat langsung pada lawan bicara. Tunjukkan pula reaksi Anda dengan
ekspresi wajah, seperti mengangguk atau mengernyitkan dahi.
Buka pikiran Anda
Cobalah
posisikan diri Anda sebagai lawan bicara. Rasakan apa yang dialaminya.
Hindari terlalu banyak berasumsi dan menghakimi dengan pola pikir yang
sempit. Buka pikiran Anda atas kondisi yang dialaminya secara
keseluruhan, tidak hanya obrolannya saja.
Hindari fokus pada diri sendiri
Saat
lawan bicara mengeluarkan keluhannya, Anda mungkin akan terdorong untuk
menceritakan pengalaman yang sama yang Anda alami. Ingat, fokus
pembicaraan ialah lawan bicara Anda, bukan Anda. Jangan sampai rekan
Anda yang mau curhat, malah dicurhati balik oleh Anda
Aktif merespon obrolan
Seorang
pendengar yang baik tidak hanya akan menyediakan telinga untuk lawan
bicaranya. Dalam mendengarkan obrolan, Anda juga harus aktif memberi
respon. Tidak hanya sekedar “oh…” atau “ya, lalu?” tapi sampaikan juga
pendapat Anda tentang apa yang sedang dibicarakan.
sumber : https://marketing.co.id/menjadi-pendengar-yang-baik/
Anonimus
Hanya seorang anak TI yang pemalas.
Sekarang sedang fokus menikmati hidup
sambil mengisi waktu dengan belajar
Posting Komentar